Salah satu tokoh yang diceritakan dalam buku tersebut adalah Mahmud Al Ghaznawi, seorang raja yang sangat tekun bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, hingga jumlahnya mencapai 300.000 kali. Karena begitu fokus membaca sholawat, ia sampai lupa menjalankan tugas-tugasnya sebagai pemimpin.
Suatu malam, sang raja bermimpi bertemu Rasulullah SAW. Dalam mimpi itu, Nabi menegur karena Mahmud terlalu lama menyendiri sementara rakyat membutuhkan kehadirannya. Sang raja pun menjelaskan bahwa ia sedang menyelesaikan bacaan sholawat yang telah ia niatkan.
Rasulullah SAW lalu mengajarkan satu sholawat khusus yang pahalanya setara dengan 100.000 bacaan. Sejak saat itu, Mahmud mengamalkan sholawat tersebut dan kembali melayani rakyatnya dengan penuh tanggung jawab.