Ada juga Kirab Pusaka Keraton Kasunanan Surakarta di Solo, Jamasan Pusaka (penyucian benda-benda pusaka milik keraton) di Yogyakarta, hingga Jamasan Keris di Gresik. Tradisi-tradisi ini sudah ada sejak lama dan masih dilestarikan hingga sekarang.
Uniknya, terdapat juga pantangan-pantangan yang lumrah dilakukan oleh orang Jawa saat malam 1 Muharram atau biasa disebut malam 1 Suro, seperti larangan untuk keluar rumah, tidak menggelar acara pernikahan, sampai larangan untuk pindah rumah. Hal ini dikarenakan, malam 1 Suro bagi banyak masyarakat Jawa dianggap sebagai waktu keramat.
Berbeda dengan Indonesia, negara-negara di dunia ini juga memperingati Muharram dengan tradisi unik. Berikut adalah tradisi unik negara-negara di dunia untuk menyambut bulan Muharram:
Lebanon
Masyarakat Muslim di Lebanon memiliki tradisi untuk mendonorkan darahnya di hari Asyura atau 10 Muharram ke bank darah lokal. Kantor Komite Kesehatan Islam di Beirut, Lebanon, menyebut bahwa sangat banyak kantong darah yang masuk selama hari Asyura.
Namun, perayaan Muharram di Lebanon sebenarnya diperingati sebagai hari berkabung atas wafatnya Husein bin Ali bin Abi Thalib saat peristiwa Karbala. Dalam sebuah artikel di jurnal Khazanah yang dituliskan oleh Niswa, dkk., perayaan dilakukan pada sepertiga pertama Muharram, mulai dari takziah, shabih—dilakukan lewat representasi mati raga dengan memukul dada, mencambuk punggung dengan rantai besi, hingga melukai kepala dengan pedang.