Semua bahan pangan, mulai dari ikan, daging, hingga sayuran, dibeli langsung dari masyarakat lokal seperti petani, nelayan, dan peternak di sekitar Bone.
“Dapur ini bukan hanya menyuplai makanan bergizi, tapi juga menggerakkan ekonomi warga. Manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” jelasnya.
Menag juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI dan BGN atas kepercayaan memilih Kabupaten Bone sebagai lokasi perdana program ini, dan menyatakan dukungan penuh dari Kementerian Agama.
“Kami akan jadikan dapur ini sebagai rumah gizi terbaik dan percontohan nasional,” tegasnya.