Lebih lanjut, Zayadi menyoroti pentingnya memahami karakter masyarakat urban dan Gen Z, yang mobile, terbuka teknologi, tapi tetap mencintai nilai-nilai tradisional. Karena itu, menurutnya, dakwah tak bisa hanya dilakukan di mimbar, tapi juga harus hadir di ruang digital.
“Sekitar 75 persen informasi keagamaan generasi muda didapat dari komunitas digital dan media sosial. Maka, dai hari ini harus masuk ke dunia mereka,” jelasnya.
Dai Gen Z, kata Zayadi, harus mampu menyampaikan pesan Islam yang substansial, kontekstual, dan moderat melalui platform digital yang familiar di kalangan muda.