Literasi keuangan juga menyangkut hal-hal seperti perencanaan keuangan, mengelola utang, teknik menabung yang menguntungkan, bunga majemuk, dan wawasan mengenai nilai uang yang terus berubah.
Sebagai contoh, A memiliki pemasukan Rp1 juta per bulan. Dari jumlah uang yang ada, A harus memaksimalkan dana untuk kebutuhan hidup sebulan. Namun, agar lebih optimal lagi, uang tersebut harus dikelola dengan baik sehingga setiap bulannya A tidak kekurangan dan bisa menabung. Hal ini penting dilakukan sebagai bekal bila suatu saat kehilangan pendapatnya karena faktor-faktor di luar dugaan, misalnya pemutusan hubungan kerja.
Mengapa memahami literasi keuangan jadi hal penting? Ini karena pengetahuan tersebut kana banyak membantu Anda dalam mengatur pola hidup. Literasi keuangan tak hanya soal cara menabung atau mencatat keuangan, tetapi bagaimana setiap orang bisa mengalokasikan yang dengan bijak.
Ketika pengetahuan seseorang soal literasi keuangan masih kurang, seseorang tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik, tidak memiliki tujuan keuangan, penempatan instrumen investasi yang tidak tepat, bahkan bisa berisiko menjadi korban penipuan, pinjaman kredit, hingga terjebak investasi bodong. Pada akhirnya, hal ini bisa mencoreng nama baik, sejarah peminjaman uang yang buruk, kebangkrutan, terlilit utang, bahkan penyitaan aset.