Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Dadang Hardiawan menyebut, tagline Jatim Bangkit yang diangkat Pemprov Jatim sangat relevan dengan upaya penurunan kemiskinan. Dadang melanjutkan, penurunan angka kemiskinan Jatim terjadi di perkotaan dan perdesaan pada periode Maret hingga September 2021.
Catatan BPS Jatim, di periode tersebut penurunan angka kemiskinan mencapai 313,13 ribu jiwa dan tercatat menjadi yang tertinggi sscara nasional. Data tersebut berhasil mengoreksi angka kemiskinan Jatim dari 4,57 juta jiwa (11,40 persen) menjadi 4,25 juta jiwa (10,59 persen) atau turun 0,81 persen.
Dengan menurunnya angka kemiskinan di perdesaan dan perkotaan, disparitas angka kemiskinan pun diakuinya semakin kecil, yakni turun dari 8,24 persen pada September 2018 menjadi 5,8 persen pada September 2021.