Indikator dari adanya tantangan di tahun depan, sebut mantan Bupati Trenggalek itu, adalah melonjaknya harga komoditas yang dipicu konflik geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina. Di mana, permasalahan tersebut menuntut banyak negara menaikan suku bunga.
Meski begitu, dirinya menilai, Jawa Timur terbilang tangguh menghadapi berbagai macam fase kesulitan. Pasalnya, meski baru pulih dari pandemi Covid-19, ekonomi Jawa Timur untuk PDRB pada triwulan ketiga 2022 tercatat tumbuh sebesar 2,15% (q to q).
"Kabar baiknya, pertumbuhan ekonomi kita lebih tinggi dari nasional yang tumbuh 1,81% secara q-to-q. Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Jatim Januari - September 2022 tercatat sebesar 5,53% untuk c-to-c yang juga lebih tinggi daripada capaian nasional yang mencapai 5,4%. Jadi insya Allah kita tangguh," terangnya.