"Kebutuhan makanan, minuman itu bukan sekedar makan dan minum tetapi melihat jenis, kualitas, dan nilai dari nutrisi atau gizi nya. Dan Tagana Rajawali mengambil spesialisasi itu (dapur air bersih)," imbuhnya.
Apalagi Tagana Rajawali juga oleh para relawan dengan latar belakang kedokteran. Tagana Rajawali merupakan satuan relawan yang berasal dari warga Gereja Bethel Indonesia. Berbeda dengan Tagana yang berada di bawah naungan Kemensos, Tagana Rajawali mengabdi secara mandiri. Atas dedikasi mereka inilah Sekdaprov Adhy juga menyampaikan apresiasinya.
"Segala kegiatan dari mulai rekrutmen, pelatihan, kemudian operasi di lapangan dengan dapur airnya itu dilakukan dengan mandiri, biaya sendiri. Bahkan mungkin kalau ada rencana naik pesawat dengan biaya sendiri. Ini sampai sekarang dilakukan dan tidak pernah meminta apapun, insentif atau tali asih Tagana," ujar Sekdaprov Adhy saat didapuk menjadi inspektur Apel Penutupan Jambore Tagana.
Selain Mobil Dapur Air Nutrisi, diluncurkan pula Tagana Masuk Kampung. Program tersebut mencakup cek kesehatan gratis, pembagian kacamata, dan edukasi kebencanaan bagi masyarakat. Tujuannya agar masyarakat semakin paham mitigasi ketika bencana alam terjadi.