"Saya ingin angka itu bisa lebih. Jadi dengan kegiatan ini diharapkan ada peningkatan konsumsi ikan di masyarakat khususnya generasi-generasi penerus bangsa, usia sekolah ini, dapat gemar makan ikan," katanya
Lebih lanjut Arumi menjelaskan, letak geografis menjadi alasan Mojokerto dipilih sebagai lokasi pelaksanaan program peningkatan konsumsi ikan.
"Karena ikan itu identik dengan sungai dan laut. Mojokerto tidak memiliki laut. Kita melihat ada resiko, ikan menjadi minoritas di sini. Maka kota inilah yang kita pilih," katanya
Senada dengan itu, Ketua Forikan Kabupaten Mojokerto Shofiya Hanak Al Barra menjelaskan, berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim, angka konsumsi ikan di Kabupaten Mojokerto menunjukkan peningkatan. Diman tahun 2021 sebesar 45,08 kg per kapita per tahun, dan meningkat di tahun 2022 sebesar 48,17 kg per kapita per tahun.
"Untuk angka konsumsi ikan nasional tahun 2022 adalah 56,48 kg per kapita per tahun, hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Mojokerto meskipun mengalami peningkatan angka konsumsi ikannya, tetapi harus tetap berbenah dan mendesain program atau kegiatan yang lebih baik untuk lebih mengoptimalkan pencapaian tujuannya," katanya.
Sebagai tambahan, selain mengajak ratusan santri makan ikan bersama, Arumi juga membagikan 500 cup bakso ikan kepada para santri. Pembagian olahan ikan tersebut merupakan kerjasama CSR Program gemar makan ikan dengan PT Kelola Mina Laut. (pstk01)