"Kita juga sedang mengusahakan untuk dapat izin menggunakan pesawat dari KSAU untuk mengembalikan ekosistem. Terutama di Gunung Arjuno, Gunung Welirang, dan Anjasmoro yang kemarin terdampak karhutla 4.000 hektar lebih melalui aeroseeding," katanya.
"Ekosistem itu harus kita bangun kembali. Kalau dengan keterjalan tertentu tidak bisa secara manual, maka kita harus melakukan dengan aero seed," tambahnya.
Lebih jauh, Khofifah menjelaskan, penggunaan aeroseeding harus dilakukan secara detail dan _precise_ . Seperti tingkat koordinatnya yang lebih detail mendeteksi kesesuaian bibit dengan aera tertentu.
Dalam gelaran Festival Mangrove ini, Gubernur Khofifah berkesempatan memberikan masing-masing 1.500 bibit cemara udang kepada Kab. Sumenep, Kab. Pamekasan, Kab. Sampang, dan Kab. Bangkalan. Hal ini atas dukungan Prof. Mangku Purnomo, S.P., M.Si., Ph.D., Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan Dinas Kehutanan Prov. Jatim.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah turut menyerahkan bantuan kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) di wilayah Madura. Antara lain, bantuan bibit Penghijauan Lingkungan kepada 5 KTH, bantuan Penanaman Hutan Rakyat masing-masing seluas 2,5 hektar kepada 4 KTH, bantuan Stup Lebah Madu (Apis cerana) masing-masing sejumlah 25 unit kepada 3 KTH, dan bantuan Stup Lebah Madu (Trigona) sejumlah 134 unit kepada KTH Jambul Kuning dari Masalembu Kab. Sumenep.