SURABAYA, PustakaJC.co - Pemerintah Kota Surabaya bergerak cepat menekan pencemaran mikroplastik yang ditemukan dalam kandungan air hujan di sejumlah titik kota. Temuan ini terungkap dari penelitian Growgreen yang mencatat kadar mikroplastik tertinggi berada di kawasan Pakis Gelora dengan 356 partikel per liter, disusul Tanjung Perak dengan 309 partikel per liter.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto, menegaskan langkah antisipasi terus diperkuat. Salah satunya melalui penegakan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 16 Tahun 2022 tentang pelarangan penggunaan kantong plastik sekali pakai. Dilansir dari suarasurabaya.net, Rabu, (19/11/2025).
“Ini sangat berpengaruh terhadap timbulnya mikroplastik di Surabaya,” ujarnya, Selasa, (18/11/2025).