Esensi paling dasar dari sebuah pembangunan ekonomi inklusif, yaitu menciptakan strategi pembangunan yang dikelola oleh negara harus menjamin kesamaan dan keadilan yang respek terhadap dan memelihara keberagaman masyarakat. Keterlibatan semua pihak perlu menjadi konsensus tertinggi dalam setiap perumusan kebijakan yang diambil.
Upaya yang dilakukan untuk mencapai pembangunan ekonomi inklusif paling tidak harus ditegakkan oleh tiga pilar utama, yaitu memaksimalkan kesempatan ekonomi, adanya jaminan sosial dan ketersediaan akses yang sama terhadap kesempatan ekonomi. Ketiga pilar tersebut hendak menegakkan suatu upaya pembangunan ekonomi yang digerakkan oleh negara didasari oleh komitmen.
Gunanya, untuk mendorong pertumbuhan, mengurangi taraf kemiskinan, buta huruf, mencegah penyebaran penyakit, beban utang, keadilan gender dan menjaga lingkungan dari kerusakan.
Oleh sebab itu, konsep pembangunan ekonomi inklusif akan berupaya menyediakan kebijakan afirmatif di dalam masing-masing kebijakan yang diterapkan oleh negara. Di dalam konsep tersebut, bentuk pertumbuhan bisa menciptakan kesempatan ekonomi bagi penduduk miskin dan memastikan bahwa semua golongan masyarakat yang terpinggirkan dapat terlibat sepenuhnya dalam proses pembangunan.