Melansir How Stuff Work, orang yang lebih berkecukupan menggunakan kotak kayu mewah sebagai wadah perbekalan, sementara buruh yang kurang mampu biasanya membawa bekal dari bekas wadah biskuit atau kaleng daur ulang. Maklum, harga wadah dari kotak kayu bakal menguras isi kantong mereka.
Tak lama kemudian anak-anak meniru cara sederhana kebanyakan orangtua. Dengan memanfaatkan kaleng kue kosong atau kaleng bekas tembakau, mereka membuat kotak serupa. Selanjutnya, kotak makan siang itu mulai komersial dan menjadi produk kreasi pada tahun 1902. Desain kotak bekal makanan dihiasi ilustrasi anak yang menarik dan menyerupai keranjang piknik logam.
Si kotak bekal makan pun mencapai zaman keemasannya sebagai contoh produk ragam industri pada 1935. Kotak makan siang berlisensi menampilkan karakter komik Mickey Mouse mencuat ke pasaran. Meskipun begitu, penjualannya belum begitu marak. Kemudian pada era 1950-an, muncul kotak bekal makan bergambar karakter pahlawan koboi Hopalong Cassidy yang laris diminati publik AS.
Tak lama, produsen alat makan American Thermos merilis kotak makan siang dengan figur aktor koboi Roy Rogers lengkap beserta litografi penuh warna di sisi-sisi kotak. Perkembangan kemasan wadah makan pun bergulir dinamis merespons kepopuleran karakter cerita anak-anak di televisi.
Setiap tahun, anak-anak disuguhi bermacam wadah bekal makan yang menampilkan gambaran tokoh-tokoh acara TV favorit mereka. Industri peralatan makan lalu bertumbuh tak hanya secara teknologi dan kuantitas, tapi juga kelengkapannya. Selama rentang 1950–1970, terjual sekira 120 juta kotak bekal makan berbahan logam. Sebagian besar kotak bekal ini dilengkapi botol minum, awalnya terbuat dari baja berlapis kaca kemudian berkembang berupa botol dari plastik.