"Terkait DRMP kita baru proses, dan kita sudah ada kerja sama dengan Kemendikbud, dengan Bank Dunia, untuk melaksanakan kajian terhadap DRMP yang akan diterapkan di Sumbu Filosofi," paparnya.
Selanjutnya, ada rekomendasi menerapkan pedoman penilaian dampak warisan budaya yang baru saja diselesaikan, dan memastikan bahwa semua pembangunan perkotaan yang besar, pariwisata, dan proyek infrastruktur yang dapat berdampak pada kawasan dikomunikasikan kepada Pusat Warisan Dunia.
Untuk rekomendasi ini, Agung mengatakan diperlukan adanya HIA atau pendekatan konsolidasi untuk memperkirakan dan mengantisipasi konsekuensi dari kebijakan, rencana, program dan proyek.
"Penerapan HIA, itu sebenarnya di Pergub sudah ada, Pergub Nomor 4 Tahun 2022. Tapi untuk pelaksanaannya masih menunggu beberapa instrumen terkait dengan kajiannya, analisis dampak warisan budaya itu," ungkapnya.