Khofifah Satukan Tanah dan Air dari Bumi Majapahit di Kendi Nusantara

pemerintahan | 14 Maret 2022 16:45

"Menurut  referensi yang saya baca, dalam sumpah Palapa yang di ikrarkan Mahapatih Gadjah Mada termaktub katan Nusantara yang maksudnya pulau- pulau yang sangat banyak  ini adalah satu rangkaian ketika pulau-pulau itu bersatu (NUSANTARA)  maka Bhinneka Tunggakl Ika Tanhana Dharma mangrwa kita wujudkan bahwa  kebhinekaan ini harus di dalam satu kesatuan dan kebenaran tidak mendua. Hal tersebut termaktub dalam buku Nagarakartagama karya Mpu Prapanca dan Sutasoma karya Mpu Tantular," sebut Khofifah. 

 

Lebih lanjut, Khofifah menceritakan keistimewaan tanah dan air yang dibawanya dalam Prosesi Penyatuan Tanah siang itu. Bukan sembarangan, tanah dan air dari Jatim memiliki nilai sejarah dan korelasi yang cukup besar dengan nama Ibukota baru yaitu 'Nusantara'. 

 

Pasalnya, tanah dan air yang dibawa Gubernur Khofifah diambil dari Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto yang disebut sejarah sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit, dimana tercetusnya istilah kata Nusantara oleh Mahapatih Gajahmada. 

 

Dalam sumpahnya, lanjut Khofifah, Gajah Mada menyatakan akan berpuasa sampai semua pulau-pulau di wilayah Nusantara menyatu pada abad kejayaan Majapahit yaitu Abad ke-14 dibawah kepemimpinan Ratu Tribuwana Tunggadewi.