Hal tersebut katanya, sangat penting mengingat para generasi milenial memiliki semangat belajar dan kreativitas yang tinggi dalam melakukan sesuatu.
"Cobalah untuk memulai bisnis sejak muda. Gali potensi dalam diri masing-masing, pasion kalian ke mana itu yang kita tekuni," kata Evalinda.
Dalam berbisnis lanjutnya, tentu tidak selalu berjalan mulus. Acapkali bisnis lancar, namun tak sedikit pula bisnis yang dikelola berada diujung tanduk atau mati segan hidup pun tak mampu.
Kepada para peserta, ia berbagi pengalaman perjalanan kisahnya dalam mendirikan D'besto. Tahun 1994. Namun baru empat tahun berdiri, bisnis yang dirintis bersama suaminya drh. Setyajid, harus bangkrut karena terpaan krisis moneter 1998.
"Bahkan saat itu, mau makan sehari pun kami sekeluarga kesulitan. Tapi itu memang resiko berbinis yang harus kami lewati," katanya.