Menurut Kepala Perwakilan BI Malang, Febrina, kegiatan usaha tercermin melemah dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) minus -20,81%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 24,19%.
“Pelambatan terjadi seiring dengan rendahnya belanja pemerintah di awal tahun serta ketidakpastian global yang menahan laju ekspor,” ujar Febrina, Selasa, (15/4/2025).
Sementara itu, ekonom Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai bahwa strategi penguatan belanja pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci penting untuk menjaga momentum pertumbuhan pada kuartal II/2025.