“KEK JIIPE adalah contoh nyata komitmen Jawa Timur dalam menciptakan lingkungan investasi yang kompetitif secara global. Kami mengundang Finlandia untuk mengambil bagian dalam pengembangan kawasan ini,” ujar Emil.
Data dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa pada tahun 2024, neraca perdagangan Jawa Timur dan Finlandia mencatat surplus sebesar US$ 11,91 juta. Ekspor Jawa Timur ke Finlandia mencapai US$ 31,7 juta, didominasi oleh komoditas seperti tembaga, kertas, peralatan listrik, produk karet dan kayu. Adapun impor dari Finlandia tercatat sebesar US$ 19,79 juta, meliputi mesin mekanik, pulp, plastik, perekat, enzim, dan produk farmasi.
Sementara itu, Finlandia tercatat sebagai negara investor ke-56 di Jawa Timur, dengan nilai investasi sebesar US$ 0,25 juta yang tersebar pada tiga perusahaan di sektor industri kimia, farmasi, serta perdagangan dan reparasi.