Sepuluh titik yang telah dipasangi sistem biogas tersebar di Desa Tampojung Guwa, Pangereman, Tampojung Pregi, Rek Kerrek, Seddur, Kadura Barat, Klompang Barat, Klompang Timur, Potoan Laok, dan Klampar. Masing-masing perangkat memiliki kapasitas berbeda, mulai dari sistem 6 hingga sistem 40, menyesuaikan dengan jumlah sapi yang ada di wilayah tersebut.
Indah menegaskan, program ini tak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga mendukung ketahanan energi lokal, dan tentunya meningkatkan pendapatan peternak dari sektor non-produktif.
“Kalau masyarakat bisa mengelola limbah ternak menjadi energi, kita bisa menjaga lingkungan sekaligus memperkuat kemandirian energi dan kesejahteraan peternak,” ujarnya.