Ia menambahkan, masyarakat kini cenderung memanfaatkan libur panjang untuk berwisata sambil menginap atau staycation di hotel-hotel lokal.
Sementara itu, peningkatan paling mencolok terjadi di Surabaya. Kota ini mencatatkan tingkat okupansi hingga 80 persen selama momen libur Waisak. Angka tersebut naik drastis dibandingkan hari-hari biasa yang rata-rata hanya berada di kisaran 30 hingga 40 persen.
Dwi menjelaskan bahwa lonjakan okupansi di Surabaya didorong oleh berbagai event yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota selama bulan Mei. Rangkaian acara tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya ke-732 dan menjadi magnet baru bagi wisatawan maupun warga sekitar untuk menghabiskan waktu libur di dalam kota.
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                