“Setiap RW wajib menjaga keamanannya. Kita sudah memberikan dana operasional, apakah digunakan untuk penjagaan, monggo saja,” imbuh Ketua Dewan Pengurus APEKSI 2025–2030 itu.
Eri memastikan sosialisasi program akan digencarkan. “Saya, Pak Kapolres, dan Pak Dandim ingin bagaimana Surabaya terasa aman. Kalau memang penjaga kampung butuh biaya, ya kalau bisa warga bergantian menjaga kampung,” tandasnya.
Program keamanan kampung ini ditargetkan mulai jalan pada Juli atau Agustus 2025. Langkah kolaboratif Pemkot, kepolisian, dan warga ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan kampung yang lebih aman dan nyaman. Surabaya menuju kota bebas curanmor dimulai dari kesadaran bersama: jaga kampung, jaga masa depan. (ivan)