Ia mencontohkan sistem peternakan ayam berbasis otomasi yang hanya dikelola tiga orang namun mampu mengelola 24 ribu ekor ayam di Blitar.
“Ini bukti bahwa teknologi bisa menggantikan manusia. Maka kita butuh inovasi yang tak sekadar canggih, tapi juga memberdayakan,” tegasnya.
Menurut Khofifah, kolaborasi kampus dengan pemerintah daerah penting untuk menjawab rendahnya serapan tenaga kerja dan meningkatkan daya saing lulusan.