“Tema yang kita usung ini bukan hanya slogan semata. Nelainkan tekad bersama untuk menjadikan Jawa Timur sebagai percontohan atau role model daerah tangguh bencana. Sekaligus pintu gerbang peradaban baru Nusantara, seiring dengan perpindahan Ibu Kota Negara,” jelasnya.
Gelar peralatan ini, sambung Emil, menjadi ikhtiar dalam memastikan bahwa logistik peralatan dan personel penanggulangan bencana selalu dalam kondisi siap siaga. Dan penekanan dalam sinergi antara pemangku kepentingan bukanlah pilihan, melainkan keharusan.
“Penanggulangan bencana adalah urusan bersama, bukan hanya tugas pemerintah atau BPBD semata. Maka kita harus terus memperkuat jaringan kerja lintas sektor dan lintas wilayah,” tegasnya.
Pihaknya berharap melalui kegiatan ini dapat mengukur kesiapan personel dan peralatan penanggulangan bencana. Serga menjadi ruang koordinasi strategis antar instansi, meningkatkan kapasitas SDM dan relawan. Serta menunjukkan komitmen Pemerintah Daerah kepada masyarakat, bahwa keselamatan rakyat adalah prioritas utama.
“Mari kita jadikan momentum ini sebagai wujud nyata semangat resiliensi atau ketahanan dan kebersamaan menuju Jawa Timur yang tangguh, adaptif dan siap menghadapi tantangan masa depan,” harapnya.