Obligasi ditawarkan dalam dua seri: Seri A tenor 3 tahun dan Seri B tenor 5 tahun, dengan kupon dibayarkan triwulan. Masa penawaran awal berlangsung 1–16 September 2025, diikuti penawaran umum 26–29 September 2025, dan diperkirakan tercatat di BEI pada 3 Oktober 2025. Peringkat idAA- (Double A Minus) dengan outlook stabil diberikan PEFINDO.
Kinerja keuangan Bank Jatim hingga Juni 2025 menunjukkan pertumbuhan signifikan: total aset Rp 118,15 triliun (+16,71%), laba bersih Rp 811 miliar (+30,64%), kredit Rp 78,55 triliun (+35,27%), dan DPK Rp 91,6 triliun (+13,04%).
Bank Jatim menempati peringkat kedua BPD terbesar di Indonesia berdasarkan total aset Rp 101,75 triliun, dengan struktur kepemilikan: Pemerintah Provinsi Jatim 51,13%, Pemerintah Kabupaten/Kota 28,35%, dan publik 20,52%.