Ia menjelaskan, koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota terus diperkuat, terutama terkait kesiapan lahan serta dukungan program pendukung seperti pengembangan peternakan sapi indukan bunting untuk menopang produksi susu nasional.
Khofifah juga menegaskan bahwa pengelolaan lahan dilakukan secara hati-hati. Dengan luas tambah tanam sekitar 1,8 juta hektare, Pemprov Jatim memastikan pengembangan tebu tidak mengganggu capaian swasembada komoditas lain yang telah diraih.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menilai Jawa Timur memiliki peran strategis dalam menentukan masa depan industri gula nasional. Pasalnya, hampir separuh kebun tebu nasional berada di provinsi ini.
“Jika Jawa Timur berhasil, maka secara nasional kita optimistis bisa menghentikan impor gula putih,”kata Amran.