Menurutnya, fungsi kantor baru tidak hanya sebatas administrasi, tetapi juga untuk mengoptimalkan layanan riksa uji. Layanan tersebut meliputi pengukuran pencahayaan, kebisingan, iklim kerja, getaran, kualitas udara emisi dan ambien, hingga pemeriksaan kesehatan tenaga kerja.
Sigit juga berharap dukungan anggaran dan kolaborasi dengan dunia usaha terus diperkuat agar terwujud masyarakat industri Jawa Timur yang aman, sehat, dan produktif sebagai bagian dari kontribusi menuju Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, Kepala UPT Keselamatan Kerja, Erna Wurjanti, menyampaikan bahwa meskipun kantor baru sudah mulai beroperasi, masih terdapat sejumlah pekerjaan yang menjadi prioritas pada tahun 2026. Di antaranya rehabilitasi ruang kerja penguji K3 serta pengembangan fasilitas medical check up (MCU) seperti ruang radiologi, spirometri, pemeriksaan ECG dan audiometri, serta penguatan laboratorium medis.