Adhy menyebut, per Agustus 2024, pertumbuhan aset perbankan di Jatim meningkat 6,27 persen menjadi Rp 852,9 triliun. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 6,11 persen menjadi Rp 785,2 triliun dan Kredit Yang Disalurkan (KYD) meningkat 6,36 persen menjadi Rp 589,6 triliun.
"Diikuti pertumbuhan ekonomi Jatim triwulan III q to q tumbuh 1,72 persen. Sedangkan sasaran inflasi sesuai rencana sebesar 2,5+1 persen yang pada November 2024, y on y (per tahun) inflasi sebesar 1,41% sedangkan m to m (per bulan) sebesar 0,24%. Ini merupakan capaian terendah diantara provinsi se Pulau Jawa," tutupnya. (pstk01)