Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemprov Jatim dan Kementerian Sosial. Dari total 100 titik nasional, 13 di antaranya berada di Jawa Timur. Fokusnya adalah membuka jenjang pendidikan setara SMP dan SMA bagi masyarakat yang belum sempat mengakses pendidikan formal.
“Saat ini kami sedang menyiapkan proses pertemuan dengan calon siswa dan memantau langsung kesiapan lapangan,” jelas Khofifah.
Kebutuhan tenaga pendidik akan dipenuhi langsung oleh pemerintah pusat, sedangkan fasilitas serta koordinasi lapangan dikelola oleh daerah masing-masing.