“Dengan bunga tetap 6 persen, program ini memfasilitasi peremajaan kebun dan varietas unggul. Targetnya rendemen bisa naik jadi 8 sampai 9 persen,” kata ketua muslimat NU ini.
Ia juga menekankan pentingnya hilirisasi produk tebu untuk memperkuat nilai tambah dan mendukung transisi menuju energi bersih.
“Hilirisasi tebu, termasuk pengembangan bioetanol, mendukung green economy dan net zero emission. Artinya, kontribusi petani Jatim bukan hanya untuk negeri, tapi juga untuk dunia,” tegasnya.