Khofifah menegaskan, aksi ini merupakan bagian dari sunah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW di bulan Muharram, bulan mulia yang menjadi momentum penting untuk memuliakan dan menyantuni anak yatim.
“Sebuah momen kecil yang memberi makna besar. Ini bukan hanya soal belanja, tapi juga berbagi kehangatan dan perhatian untuk mereka yang menapaki hidup tanpa pelukan orang tua,” katanya.
Tak hanya simbolis, kegiatan ini juga menjadi upaya nyata memenuhi kebutuhan pendidikan menjelang tahun ajaran baru 2025/2026.
“Kami ingin memastikan anak-anak yatim dan difabel bisa menyambut tahun ajaran baru dengan bahagia dan semangat. Ini bagian dari pemenuhan hak dasar mereka,” imbuhnya.