Dijelaskan bahwa, pandemi saat ini jelas mempengaruhi makro ekonomi landasan bangsa Indonesia. Termasuk perang Ukraina vs Rusia juga membawa dampak ekonomi global. Dicontohkan bangsa Indonesia masih membutuhkan import Migas dari negara eropa. Hal ini mempengaruhi harga jual minyak bumi juga menjadi ikut tinggi. “Itu di luar perhitungan APBN kita, sehingga masyarakat membeli BBM lebih mahal. Karena itu pemerintah melakukan subsidi, agar masyarakat tidak mengalami penurunan daya beli,” paparnya.
Kondisi yang terjadi, tingginya harga minyak bumi juga mempengaruhi harga kebutuhan masyarakat yang lain. Termasuk kebutuhan transportasi dan lain sebagainya. “Kenyataannya kemampuan survaival bangsa Indonesia sangat baik. Padahal negara lain, seperti negara super power mengalami resesi luar biasa. Bahkan rakyatnya menjerit,” terang Kusnadi.
Mengantisipasi resesi di tanah air, ketua DPRD Jatim ini menyampaikan pemerintah perlu mendorong diversifikasi tentang bahan pangan. “Kalau tidak ada nasi, masih ada jagung tapi kalau jagung juga tidak ada masih ada pohong dan tela. Dan Harusnya Indonesia tidak terjadi kelaparan, jika diversiifikasi makanan dilakukan secara benar,” jelasya.