“Anak-anakku sekalian, di asrama inilah, kalian akan membangun mutual trust, mutual understanding dan mutual respect antar sesama siswa. Perbedaan suku, agama, bahasa, hingga karakter ini akan terbangun kesepahaman satu dengan yang lain,” imbuhnya.
Menurutnya, sikap saling memahami dan menghormati satu dengan yang lain ini akan menjadi modal besar dalam mempererat rasa persaudaraan dan persatuan. Termasuk ketika di asrama para siswa saling mendengar cerita satu sama lain, hal ini akan membentuk rasa saling menghormati.
“Ini adalah modal besar bagi seorang pemimpin baik hari ini dan yang akan datang. Pemimpin tidak boleh ego, pemimpin tidak boleh mengambil keputusan atas dasar like dan dislike. Tapi pemimpin membutuhkan mutual trust dan mutual respect,” katanya.
Tidak hanya itu, dengan fasilitas yang lebih mumpuni, Khofifah berharap asrama ini akan menjadi wadah dalam membentuk kesepahaman di manapun nantinya penempatan dan profesi yang dilakukan oleh para siswa.
“Ini sesuai pesan Gus Dur dulu. Be yourself and Do The Best. Jadilah diri kita sendiri, tidak perlu kita menjadi fotocopy yang lain. Anak-anakku, sekali lagi be yourself and do the best. Lakukan yang terbaik dan berikan kontribusi terbaik bagi keluarga, bangsa dan negara,” tegasnya.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan bahwa penggemblengan kebangsaan dan kemandirian menjadi penting bagi para siswa di seluruh SMA Taruna yang ada di Jawa Timur.