Menurut Hariono, program ini menjadi angin segar bagi para guru ngaji yang selama ini mengabdi tanpa banyak diperhatikan.
“Saya sudah mengajar sejak 2004, dengan lebih dari seratus santri. Baru kali ini kami benar-benar merasakan perhatian pemerintah,” katanya.
Kabag Kesra Pemkab, Nurul Hafid Yasin, menjelaskan tahap pertama melibatkan 15.175 guru ngaji dari 23 kecamatan. Sisanya di delapan kecamatan masih dalam proses verifikasi administrasi.
“Total kuota tahun ini mencapai 22 ribu guru ngaji, terbesar sepanjang sejarah program ini,” tegasnya.