"...Seakan diatur oleh tangan yang lebih kuasa, masa hidupnya bagaikan satu kali putaran matahari, ayah dilahirkan menjelang fajar menyingsing di kala panggilan sembahyang subuh sedang berkumandang di surau-surau Bukittinggi, dan wafat setelah tenggelamnya matahari, menjelang waktu magrib," tulis Halida yang dalam sebuah buku Bung Hatta, Pribadinya dalam Kenangan.
Memang Hatta, hingga akhir usianya (78 tahun) sempat menyaksikan putri-putrinya menjalani hidup dengan cara yang dia ajarkan. Sebuah hidup yang akan penuh arti bila menghormati manusia, buku, dan ilmu pengetahuan.