Di tahun 1976, Suharto diketahui meraih juara 2 perorangan dan beregu 2000 km di Thailand. Kemudian di tahun 1977 Suharto berhasil memecahkan rekor PON Nasional untuk nomor nomor individual time trial (ITT) dan team pursuit.
Di tahun 1978 Suharto juga sempat mengikuti Olympiade di Montreal Jerman namun kurang beruntung dan tidak dapat nomor juara karena ia mengalami kecelakaan saat mengayuh sepeda di sana. Tidak hanya itu di tahun 1978 ia juga juara 3 Open Turnanen di China, serta juara 1 di Sea Games Kualalumpur tahun 1979.
Namun dengan prestasi segudang, di masa tuanya, Suharto justru menghidupi keluarga dengan mengayuh becak bahkan juga memulung untuk mencari nafkah. Sebagaimana diketahui Suharto sempat menjadi tukang becak sejak selama 20 tahun lalu. Tentu hal ini menjadi hal yang begitu kontras. Kondisi Suharto itulah yang membuat Gubernur Khofifah terenyuh sehingga diberikan perhatian.