Mbah Jirah menuturkan sosok Jenderal Soedirman adalah orang yang sangat sederhana. Di tengah perang yang berkecamuk, Jenderal Soedirman hanya dikawal oleh 60 orang.
Selamat tinggal di kampung itu, Mbah Jirah menjadi tukang masak yang setiap hari bertugas memenuhi kebutuhan pokok Jenderal Soedirman dan rombongannya.
Dikatakan olehnya, menu yang disantap oleh Jenderal Soedirman pun sangat sederhana, yaitu nasi dan sayur nangka. Nasi yang dimasak pun sangat sedikit karena saat itu beras masih langka.
“Makannya ya nasi, sayurnya nangka muda, ya nangka muda saja. Ya kadang ada kelapanya (santan) kalau nggak ada ya biasa. Nasinya segini (satu kepal),” ucap Mbah Jirah.