Trofi juara Liga 2 yang masih terpajang di kantor Persebaya menjadi saksi kontribusinya. “Itu tugas saya, kerja tim. Kadang-kadang kami dapat hadiah seperti itu dan saya selalu ingin kerja yang menghasilkan,” lanjut pelatih berusia 52 tahun ini.
Alfredo bukan sekadar pelatih asing. Ia adalah simbol harapan dan kebangkitan. Bagi masyarakat Surabaya, ia telah menanamkan cinta sejati pada tim kebanggaan mereka.
“Cukup senang karena masyarakat Surabaya senang, dan itu juga membuat saya senang,” kata mantan pelatih Persebaya itu.