TASIKMALAYA, PustakaJC.co - Nama KH Abun Bunyamin Ruhiat tetap harum di kalangan pesantren meski beliau telah wafat pada 19 November 2022. Ulama asal Cipasung itu dikenal sebagai cendekiawan Muslim yang tak hanya menorehkan kiprah besar dalam pengembangan pesantren, tetapi juga meninggalkan warisan intelektual yang terus hidup melalui karya monumentalnya: Diktat Jurumiyah.
Dikenal sebagai Bapak Pembangunan Cipasung, Kiai Abun merupakan sosok yang menyeimbangkan dunia pesantren dan pendidikan formal. Ia menempuh pendidikan di Cipasung sejak tingkat dasar, kemudian melanjutkan ke PTI Cipasung, IAIN Bandung, hingga meraih gelar magister di UII Yogyakarta pada 2004. Di pesantren, ia juga berguru kepada banyak kiai besar Priangan Timur, termasuk KH Emed (Sukaraja), KH Abbas Nawawi (Kubang Cigalontang), dan KH Toha (Cintawana). Dilansir dari nu.or.id, Senin, (24/11/2025).
Semasa hidupnya, Kiai Abun menulis sejumlah karya penting seperti Metode Pengajaran Akhlaq, Metode Belajar di Pesantren menurut Syekh Az-Zarnuji, serta diktat pembelajaran Jurumiyahberbahasa Sunda. Namun, Diktat Jurumiyah menjadi karya yang paling berpengaruh. Diktat ini disusun dengan struktur sangat rapi, menggunakan pendekatan Mabadi ‘Asyrah, lengkap dengan definisi lughawi, istilahi, contoh, tabel pemetaan, hingga penjelasan filosofis yang memudahkan santri memahami ilmu nahwu.