Sebagai salah satu jalur Pantai Utara (Pantura), jalur Alas Roban juga dikenal dengan kemacetannya. Kemacetan ini menjadi salah satu faktor terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut.
Guna mengurangi resiko kecelakaan, pemerintah telah membuat jalur alternatif di kawasan Alas Roban yang dikenal dengan jalur lingkar utara dan selatan. Jalur utara biasa digunakan untuk pengemudi kendaraan pribadi sedangkan jalur selatan dimanfaatkan truk.
Menurut Slamet, wajah Alas Roban pernah berubah setelah pembangunan dua jalur alternatif ini. Volume kendaraan yang melintas semakin banyak setelah pembangunan jalur alternatif tersebut.
“Tadinya satu jalur berkelok, sekarang jadi tiga. Padang Roban,” kata Slamet.
Tetapi setelah munculnya tol Trans Jawa, kondisi kembali seperti pada masa lalu. Hutan Alas Roban kembali senyap. Katanya, monyet-monyet yang sempat menghilang dari jalur ini kembali lagi.
“Padahal dahulu pas dibangun sempat nggak ada, tetapi sekarang ada lagi. Saking sepinya, monyet-monyet muncul lagi,” kata Slamet. (int)