"Jadi keris lebih tepat sebagai sebuah pusaka warisan budaya dan ini menjadi bagian dari pelestarian budaya bangsa yang ternyata, Mpu terbanyak di dunia ada di Kabupaten Sumenep Jawa Timur," jelasnya.
"Setelah saya ikuti dan amati, ternyata proses pembuatan keris cukup lama, ada hitungannya, milih hari untuk memulai, milih jam dan tidak boleh sembarangan," imbuhnya.
Dalam rangka menggencarkan promosi menjadi Desa Wisata, Khofifah akan menugaskan Disbudpar Jatim bersama para Mpu untuk membuat desa keris ini lebih dikenal dan mudah diakses oleh wisatawan.
"Kita berharap para Mpu bisa mengidentifikasi nilai yang harus dikuatkan untuk menjadikan Desa Wisata Keris ini menjadi besar," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Sumenep menjelaskan bahwa Sumenep merupakan kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Madura yang terkenal dengan Kota Keris. Sumenep ditetapkan oleh UNESCO sebagai kota terbanyak di dunia yang memiliki Mpu keris.
Sebagai informasi, Desa Aeng Tong-tong sendiri memiliki galeri khusus keris yang menjadi ruang untuk menampilkan produk-produk keris. Di sana juga ditampilkan keris dari para leluhur yang telah berusia 300 tahun. Galeri ini juga diperuntukkan sebagai tempat berkumpulnya para empu, kolektor, hingga pemerhati keris.