Keadaan tersebut memberikan optimisme pemulihan ekonomi di tahun 2022 dan selanjutnya. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 4,8-5,8% (year-on-year). Namun sesuai tema, “Sinergi dan Inovasi untuk Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan DIY” tetap diperlukan guna mencapai Indonesia Maju.
“Ini buah dari kokohnya sinergi dan kolaborasi dari seluruh stakeholders. Penting bagi kita menjaga komitmen sinergi dan kolaborasi untuk mengawal proses perbaikan ini terus berlanjut. Kerja keras, cerdas, tuntas melalui sinergi dan inovasi yang kuat perlu dilakukan,” tuturnya.
Kepala Perwakilan BI Wilayah DIY Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Harso Hutomo mengatakan, akselerasi ekonomi DIY terutama ditopang oleh perbaikan kinerja konsumsi, berlanjutnya pertumbuhan investasi dan ekspor. Pada Triwulan ini DIY mampu tumbuh 5,82%. Jumlah ini lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan ekonomi pulau Jawa dan nasional.