Iring-iringan perahu berhenti dua kali, yakni di Taman Jurug dan di Desa Waru, Kecamatan Kebak Kramat, Kabupaten Karanganyar. Keberhasilan kegiatan larung agung dalam jangka panjang memang ditentukan oleh kesanggupan penyelenggara.
“Kegiatan wisata yang berlangsung secara kontinu dan diselenggarakan pada tanggal yang sama setiap tahun adalah syarat keberhasilan pemasaran wisata. Tanpa promosi besar-besaran, pengunjung akan datang dengan sendirinya karena mereka tahu kapan acara tersebut diselenggarakan,” ujar Kepala Subdinas Pemasaran Wisata Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Solo ketika itu Febria Roekmi Evy.
Di setiap ajang Festival Getek, belasan getek akan memenuhi tepian Sungai Bengawan Solo. Sepanjang perjalanan, para peserta Festival Getek menampilkan pertunjukan kesenian, seperti tari gambyong, tari punakawan, tetabuh gamelan dan musik keroncong.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 kilometer dari Ngepung, perahu-perahu bambu ini merapat ke Kampung Beton, Jebres. Di tempat ini, mereka akan disambut dengan ritual apem sewu.