Pahala Majlis Ilmu Setara Haji Mabrur, Benarkah?

bumi pesantren | 20 Maret 2025 10:45

Pahala Majlis Ilmu Setara Haji Mabrur, Benarkah?
Dok foto istimewa

Oleh: Ivan Febriyanto

GRESIK, PustakaJC.co - Ramadan di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin selalu membawa suasana penuh keberkahan. Salah satu momen yang paling dinanti adalah kajian kitab selepas tarawih, di mana ilmu menjadi cahaya yang menerangi hati para santri dan tamu yang hadir.

Malam itu, Gedung Rushaifah, bangunan megah tiga lantai yang digunakan untuk menerima tamu dan kegiatan ilmiah, menjadi saksi penyampaian ilmu oleh Agus H. Mohammad Muqsith yang mengkaji kitab Ta’jul ‘Arus.

Dalam kajian yang berlangsung khidmat, Agus H. Muqsith mengawali dengan membacakan sabda Rasulullah:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Suasana semakin syahdu. Para santri menyimak dengan penuh takzim, seakan tak ingin melewatkan satu kata pun. Agus H. Muqsith melanjutkan penjelasannya dengan mengutip dari kitab Ta’jul ‘Arus:

علم نافع خير من عبادة ألف سنة

“Ilmu yang bermanfaat lebih baik daripada ibadah seribu tahun.”

Beliau menjelaskan, ada ibadah yang membutuhkan fisik, seperti salat dan puasa, tetapi ada ibadah yang memberi cahaya dalam hati, yaitu menuntut ilmu. Selanjutnya, tambahnya, Rasululla bersabda: ‘Kelebihan seorang alim dibanding ahli ibadah seperti kelebihanku dibanding umatku’ (HR. Tirmidzi). Maka orang yang menghadiri majlis ilmu tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga derajat yang tinggi di sisi Allah.”

“Beliau juga menegaskan pahala orang yang mengikuti majlis ilmu itu setara dengan melakukan ibadah haji mabrur” tegas  Agus H. Mohammad Muqshit dengan suara yang menggelegar dan para santri mengangguk- anggukan kepala seakan akan menangkap perkataan tersebut

Malam itu, Gedung Rushaifah dipenuhi keheningan yang penuh makna. Para santri dan tamu yang hadir semakin larut dalam pemahaman bahwa ilmu adalah jalan menuju kebaikan yang abadi. Agus H. Muqsith kemudian mengutip hadis lain yang menunjukkan betapa tingginya derajat para penuntut ilmu:

إِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًا بِمَا يَصْنَعُ

“Sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya bagi para penuntut ilmu, sebagai bentuk ridha terhadap apa yang mereka lakukan.” (HR. Abu Dawud)

Kajian ini menjadi pengingat bahwa di bulan yang penuh rahmat ini, menuntut ilmu tak boleh ditinggalkan. Jika pahala menghadiri majlis ilmu bisa sebanding dengan haji mabrur, maka itu kesempatan besar yang tak boleh dilewatkan.