JOMBANG,PustakaJC.co – Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi tradisi yang dinantikan banyak orang menjelang Idul Fitri. Namun, bagaimana sebenarnya THR dalam perspektif Islam? KH. M. Basyir, S.Ag., M.Fil.I., Pengasuh Asrama Al-Kautsar, Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan, Jombang, menjelaskan bahwa konsep THR selaras dengan nilai-nilai Islam yang menekankan kepedulian sosial dan kesejahteraan bersama. Dalam Islam, ibadah tidak hanya bersifat ritual, tetapi juga harus memberikan arah yang jelas bagi kehidupan. Konsep THR sejalan dengan prinsip ini, di mana setiap individu yang mampu dianjurkan untuk berbagi kepada yang membutuhkan. Minggu, (30/3/2025).
Menurutnya, THR memiliki keterkaitan dengan zakat fitrah yang diwajibkan dalam Islam. Pada zaman Rasulullah, alat tukar utama dalam perdagangan bukanlah uang seperti saat ini, tetapi bahan makanan yang tahan lama seperti kurma, gandum, kismis, dan keju. Oleh karena itu, zakat fitrah diwujudkan dalam bentuk bahan tersebut. Namun, seiring perkembangan zaman, nilai tersebut bisa dikonversi menjadi uang agar lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan penerima. Hal ini menunjukkan bahwa Islam tidak kaku dalam aturan teknis, tetapi lebih kepada menentukan arah yang harus ditempuh agar sesuai dengan perkembangan zaman.
Gus Basyir menegaskan bahwa THR bukan hanya sekadar pemberian uang kepada karyawan atau pekerja, tetapi lebih dari itu, merupakan bagian dari konsep kesejahteraan dalam Islam. Ia mengingatkan bahwa pada zaman Rasulullah, zakat fitrah diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama agar semua orang dapat merayakan Idul Fitri dengan kebahagiaan yang sama.
Gus Basyir sapaan akrab Basyir Baick menegaskan "Bayangkan seorang buruh yang bekerja sepanjang tahun dengan penghasilan pas-pasan. Tanpa ada bantuan dari yang lebih mampu, mungkin dia tidak bisa merayakan Idul Fitri dengan layak. Maka dari itu, THR dan zakat fitrah hadir untuk memberikan kebahagiaan yang merata. Ini bukan sekadar pemberian formalitas, melainkan wujud nyata dari ajaran Islam dalam membangun keseimbangan sosial,"
THR juga merupakan bentuk nyata dari semangat berbagi dan kepedulian terhadap sesama. Rasulullah menganjurkan umatnya untuk mempersiapkan diri menyambut Idul Fitri dengan kegembiraan. Salah satu caranya adalah dengan berbagi rezeki agar semua orang dapat merasakan kebahagiaan yang sama. Pengusaha atau pemilik usaha memiliki tanggung jawab untuk memberikan THR kepada karyawan sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian.