Menurut Nasaruddin, kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan teknologi informasi (IT) harus diimbangi dengan perenungan dan nilai spiritual.
“IT mengandalkan otak kiri yang rasional. Tapi ternyata gak ada apa-apanya jika tidak dipadukan dengan otak kanan, yaitu kontemplasi. Harus ada keseimbangan,” jelas Nasaruddin Umar.
Ia mendorong mahasiswa generasi Z untuk memadukan teknologi dengan nilai-nilai ibadah, seperti salat Tahajud dan tafakur, guna memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.
“Coba kombinasikan IT dengan salat Tahajud. Maka divine knowledge akan muncul. Kita akan mendapatkan dua kali lipat kehebatan,” lanjutnya.