Menag mengingatkan bahwa krisis lingkungan saat ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, melainkan harus dijawab dengan pendekatan spiritual yang mencakup pemahaman lebih dalam tentang hubungan manusia dengan alam.
“Lingkungan bukan hanya masalah ilmiah, tetapi masalah moral dan spiritual yang perlu ditangani bersama,” tambah Nasaruddin Umar.
Sebagai tindak lanjut, Kementerian Agama menggagas Gerakan Ekoteologi, yang mendorong umat beragama untuk terlibat langsung dalam menjaga lingkungan. Gerakan ini akan melibatkan masjid, lembaga pendidikan keagamaan, KUA, dan rumah ibadah sebagai motor penggerak kesadaran ekologis di masyarakat.