Hilal Shafar Terlihat: Awal Bulan Baru 1447 H Sudah Memenuhi Kriteria Rukyat

bumi pesantren | 26 Juli 2025 05:01

Hilal Shafar Terlihat: Awal Bulan Baru 1447 H Sudah Memenuhi Kriteria Rukyat
Ilustrasi rukyatul hilal. (dok nuonline)

SURABAYA, PustakaJC.co - Langit Indonesia pada Jumat, 25 Juli 2025, menjadi saksi kemunculan hilal Shafar 1447 H. Baik data hisab LF PBNU maupun perhitungan BMKG menyatakan: hilal sudah berada di atas ufuk dan memenuhi syarat penetapan awal bulan hijriah.

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) resmi merilis data hisab hilal akhir Muharram 1447 H yang dilakukan pada Jumat Pon, 25 Juli 2025. Pengamatan dilakukan di Markaz Jakarta, Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya. Dilansir dari nu.or.id, Sabtu, (26/7/2025).

Menurut data LF PBNU, hilal sudah berketinggian 6° 57’ 45”, dengan elongasi 8° 32’ 37” dan berada di atas ufuk selama 32 menit 33 detik. Konjungsi (ijtimak) terjadi pukul 02.12 WIB dini hari, sebelum Matahari terbenam.

“Data hisab ini menunjukkan bahwa hilal sudah berada di atas ufuk dan telah memenuhi kriteria imkanurrukyah menurut Nahdlatul Ulama,” ujar tim LF PBNU dalam Surat Instruksi Rukyah Shafar 1447 H yang dirilis Rabu, (23/7/2025).

BMKG juga merilis data senada melalui Informasi Prakiraan Hilal untuk penentu awal bulan Shafar. Konjungsi tercatat terjadi pada 25 Juli 2025 pukul 02.11 WIB, dengan hilal di wilayah Indonesia memiliki tinggi antara 5,71° di Merauke hingga 7,75° di Sabang, dan elongasi antara 7,84° hingga 9,42°.

“Hilal sudah memenuhi syarat visibilitas. Umur bulan saat Matahari terbenam di Indonesia berkisar antara 13,42 jam hingga 16,77 jam. Ini menandakan awal bulan Shafar 1447 H sudah dapat ditetapkan,” jelas BMKG dalam rilis resminya.

Data lainnya menyebut, di Sabang hilal memiliki ketinggian tertinggi, yaitu 7° 04’ dengan lama di atas ufuk 37 menit 48 detik. Sementara di Merauke sebagai titik terendah, hilal masih berada 5° 46’ di atas ufuk.

Dengan terpenuhinya kriteria imkanurrukyah menurut parameter astronomi dan falakiyah, maka 1 Shafar 1447 H jatuh pada Sabtu, 26 Juli 2025 M. Keputusan resmi akan tetap menunggu hasil rukyatul hilal dan sidang isbat pemerintah, namun data hisab telah memberikan kepastian ilmiah atas fenomena ini. (ivan)