Rais Aam PBNU Dorong Intelektual NU Hadirkan Gagasan Solutif di Era Informasi

bumi pesantren | 01 Agustus 2025 05:34

Rais Aam PBNU Dorong Intelektual NU Hadirkan Gagasan Solutif di Era Informasi
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar saat menyampaikan arahan usai melantik jajaran pengurus PP ISNU masa khidmah 2025-2030, di Hotel Bidadari, Jakarta. (dok nuonline)

JAKARTA, PustakaJC.co - Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menegaskan bahwa di tengah derasnya arus informasi yang tidak terbendung, umat Islam khususnya warga Nahdlatul Ulama membutuhkan panduan yang kokoh dan akurat dari para intelektual.

“Zaman ini seperti yaumul haraj, penuh kegaduhan, simpang siur, yang viral malah sound horeg. Maka dibutuhkan orang-orang pintar dan berilmu untuk memberi arah yang benar,” kata Kiai Miftach saat memberikan arahan dalam pelantikan Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) masa khidmah 2025–2030 di Hotel Bidakara, Jakarta, dikutip dari nu.or.id, Jumat, (1/8/2025).

Menurutnya, ISNU memiliki peran strategis sebagai pusat pemikiran dan laboratorium gagasan yang harus terus digerakkan demi kemaslahatan umat dan bangsa.

“ISNU ini dapurnya NU. Kami harap para cendekiawan di dalamnya mampu mengolah, menggodok, dan menyajikan ide-ide segar untuk menjawab persoalan umat. Jangan hanya menjadi pengamat, tapi pelaku perubahan,” tegasnya.

Kiai Miftach juga menekankan pentingnya membumikan nilai-nilai keislaman yang inklusif dalam kehidupan publik. Ia berharap ISNU bisa menjadi jembatan pemikiran antara pesantren, akademisi, dan masyarakat luas, termasuk generasi muda.

“Islam sangat memuliakan orang berilmu. Dan ISNU adalah rumahnya para ilmuwan itu. Jangan segan untuk terus berkhidmat melalui keilmuan. Tugas kita bukan hanya berpikir, tapi juga memberi solusi nyata,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum PP ISNU, Prof Kamaruddin Amin menyampaikan bahwa ISNU berkomitmen menjadikan organisasi ini sebagai rumah aktualisasi bagi para akademisi, profesional, dan birokrat dari berbagai disiplin ilmu.

“Potensi besar ini akan kita konsolidasikan. ISNU tak hanya sebagai simbol keilmuan, tapi kekuatan riil dalam pembangunan nasional,” ujarnya.

Tiga fokus kerja utama ISNU ke depan, kata Kamaruddin, meliputi pemberdayaan ekonomi umat, penguatan isu lingkungan hidup, serta diplomasi perdamaian global.

“Ekonomi umat adalah prioritas. Kita ingin UMKM dan sektor ekonomi pesantren tumbuh lebih cepat dan naik kelas. Untuk isu lingkungan, ISNU akan hadir lewat aksi nyata—seperti penanaman pohon, pengelolaan air, dan edukasi sampah,” jelasnya.

Dengan kolaborasi yang solid dan semangat keilmuan yang berakar pada nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin, ISNU diharapkan menjadi garda terdepan dalam menghadirkan pemikiran strategis, konstruktif, dan solutif bagi umat dan bangsa Indonesia. (ivan)