JAKARTA, PustakaJC.co - Di tengah derasnya arus urbanisasi dan tantangan moral remaja di Ibu Kota, pesantren hadir sebagai benteng pendidikan karakter yang relevan dengan dinamika kota global.
Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, KH Lutfi Hakim, menegaskan pentingnya pola pendidikan karakter yang selaras dengan tantangan kota global. Dilansir dari nu.or.id, Senin, (11/8/2025).
Pernyataan itu ia sampaikan saat membuka Pesantren Penguatan Karakter untuk Remaja di Pondok Pesantren Darut Taufiq (Al Falah), Jakarta Utara, Jumat (8/8/2025).
“Kita butuh pola pendidikan yang mengarah kota global, mengingat salah satu persoalan di Jakarta itu adalah di antaranya tawuran,” ujar Kiai Lutfi.
Program yang digelar Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) DKI Jakarta bersama PCNU Jakarta Utara dan MWCNU Kecamatan Tebet ini berlangsung 8–10 Agustus 2025. Tujuannya membekali remaja dengan nilai moral, disiplin, dan wawasan kebangsaan melalui metode pembelajaran khas pesantren.
Menurut Kiai Lutfi, pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan, melainkan juga warisan budaya yang membentuk karakter dan telah memberi kontribusi besar bagi bangsa.
“Budaya di dalam pesantren itu mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Rasul. Agama itu adalah aplikasi, bukan sekadar diketahui atau dipahami tanpa kemudian diamalkan,” tegasnya.
Ia berharap pola pendidikan karakter ala pesantren semakin diadopsi di wilayah perkotaan, sehingga generasi muda Jakarta mampu tumbuh sebagai pribadi berakhlak mulia, cerdas, dan siap menghadapi tantangan dunia global.
Melalui program ini, NU DKI Jakarta menegaskan komitmennya bahwa di tengah derasnya tantangan perkotaan, pesantren tetap menjadi rujukan utama membentuk generasi berkarakter dan berdaya saing global. (ivan)