JAKARTA, PustakaJC.co – Ketua PBNU H Mohamad Syafi’ Alielha atau Savic Ali menegaskan bahwa wacana pemberlakuan darurat militer di tengah gelombang demonstrasi saat ini tidak tepat dan cenderung berlebihan.
“Masih jauh. Tidak ada prasyarat yang terpenuhi. Situasinya saya kira masih aman,” ujarnya dilansir dari nu.or.id, Rabu, (3/9/2025).
Savic menilai unjuk rasa masih bersifat simbolik, hanya menyasar kantor polisi dan gedung DPRD, sehingga belum mengancam stabilitas negara. Ia menekankan bahwa pendekatan represif justru memicu kemarahan publik, berbeda dengan cara persuasif yang dianggap lebih efektif.
“Contohnya di Jepara, polisi membuka pagar dan membiarkan demonstran menyuarakan aspirasi. Tidak terjadi apa-apa. Itu lebih menenangkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti akar tuntutan massa seperti ketimpangan gaji pejabat dengan rakyat, kasus kekerasan terhadap demonstran, hingga desakan pengesahan UU Perampasan Aset.
“Yang paling penting pemerintah memenuhi tuntutan awal, soal kesenjangan hidup pejabat dengan rakyat, serta langkah konkret melawan korupsi,” pungkasnya. (ivan)
 
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                